pertemuan 1, tugas kajian seni rupa
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda
tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif.
Keberadaannya mampu menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan atau
dibayangkan. Cabang ilmu ini semula berkembang dalam bidang bahasa,
kemudian berkembang pula dalam bidang desain dan Seni Rupa. Sebagai sebuah disiplin keilmuan, yaitu ilmu tentang tanda (the science of
sign), semiotika mempunyai prinsip, sistem, aturan, dan prosedur-prosedur
keilmuan yang khusus dan baku. Semiotika bukanlah ilmu yang mempunyai sifat
kepastian, ketunggalan, dan objektivitas, melainkan dibangun oleh pengetahuan
yang lebih terbuka bagi aneka interpretasi Semiotika atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu
yang sama. Istilah “semiologi” lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan
semiotik lazim digunakan oleh ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata
Yunani “semeion” yang berarti tanda atau “sign” (Ing.) adalah ilmu yang
mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal dan sebagainya. Secara
umum semiotik didefinisikan sebagai berikut: semiotik biasanya didefinisikan
sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk
mengomunikasikan informasi Semiotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani (semion) yang
berarti “tanda”. Secara etimologi semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu
tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau
masyarakat dan kebudayaan itu merupakan bentuk dari tanda-tanda. Semiotik juga
mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi, yang
memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti.
1. Ikon
Ikon merupakan tanda yang bisa menggambarkan ciri utama sesuatu, meskipun
sesuatu yang lazim disebut sebagai objek acuan tersebut tidak hadir. Ikon
adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang
direpresentasikannya.
2. Indeks
Indeks merupakan tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya
hubungan ciri acuan yang sifatnya tetap. Kata ‘rokok’ misalnya, rokok
memiliki indeks asap. Hubungan indeksikal antara rokok dan asap terjadi
karena terdapatnya hubungan ciri yang bersifat tetap antara rokok dengan asap.
Kata-kata yang memiliki hubungan indeksikal masing-masing memiliki ciri
utama secar individual.
3. Simbol
Simbol adalah tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang
disepakati bersama. Simbol merupakan istilah lazim yang disebut kata (word),
name (name), dan label.